Jumat, 24 November 2017
Membuat amplop sendiri
Cerita kali ini aku bagi dari salah satu sahabatku, Bu Mella namanya. Ide kreatifnya aku kira sangat bagus untuk ditulis di blog ini. Mungkin juga sudah ada Sahabat di sini yang tau. Tips membuat amplop dengan origami sederhana.. yeay!
Begini. Ini sangat pas saat kita mau kondangan, membungkus hadiah, atau apapun yang kalau istilahnya pakipin itu "murmer". Alat yang dibutuhkan cuma selembar kertas (ukuran bisa menyesuaikan) dan beberapa upo, nasi yang masih hangat, atau lem lah..
Langsung saja. Proses pertama, siapkan kertasnya. Putih bersih, atau kalau mau agak nyentrik, pakai kertas bercorak atau kertas koran sekalian.. (eh..) kalau di contoh gambarku ini ukuran A4. Harusnya kalau untuk kondangan kertas ini ini bisa jadi 2 amplop, ya bagi saja ya..
Selanjutnya lipat menjadi seperti gambar di bawah ini. Ada dua lipatan, tepi atas dilipat ke bawah, dan tepi bawah dilipat ke atas. Kira-kira mereka bertemu di tengah (sebenarnya terserah selera saja, bisa nanti ketemunya di tengah, agak naik, atau agak turun, mangga..). Tapi jangan pas ditemukan, berikan sedikit tambahan untuk tempat ngelem ke dua sisi ini.
Kayak gini jadinya.
Selanjutnya, masih di posisi pertemuan dua sisi atas tadi, lipat sedikit saja sisi kanan dan kiri dari hasil itu.
Buka lagi lipatannya, lalu bentuk segitiga di keempat pojoknya.
Buka lagi semuanya, lalu bagian sisi kanan dan kiri yang atas, dilipat ke dalam, bagian yang bawah juga dilipat ke dalam seperti gambar ini. Oh iya, kalau gambarnya kekecilan, klik aja ya, nanti mbesar sendiri kok Sahabat.
Caranya seperti ini. Takzum biar lebih jelas. Tadinya lipatannya keluar, lalu tak buat ke dalam. Kita buat garis dengan tangan kita di sisi yang itu..
Begini hasil garisan kita.
Kalau ditutupkan hasilnya kayak gini.
Lebih rapi lagi ya kayak gini. Jadi deehh.. Alhamdulillah.. Tinggal dilem aja pakai upo atau lem beneran.
Kalau udah jadi, bisa kita isi dengan beberapa rupiah kayak gini.. (ini kebesaran amplopnya euy! Tambahin lagi dong.. Dikit banget sih..)
Atau kalau mau juga kayak gini.. Waah.. apa tuh?
Selesai dimasukkan, lem bagian atasnya. Kalau semua sudah dipastikan ketutup, balik amplop baru kita, lalu tulisi:
"Dari Sahabatmu tercanggih,
Muktyas
di
Tigaraksa
"
Contoh saja sih..
Okay. Begitu saja, Sahabat. Semoga bermanfaat. :D
Assalaamu'alaikum wa rahmatullaah wa barakaatuh.
Minggu, 08 Januari 2017
Muhammad Alif Muktyas
Alhamdulillahi Robbil 'Alamin.
Allah begitu baik kepadaku. Terima kasih banyak, Ya Allah.
Setelah banyak sekali yang Allah berikan untukku, masih ada lagi. Pas di hari Ibu, sekitar setengah empat pagi, dua mata dan seluruh jiwa ragaku ikut menyaksikannya lahir. Maasyaa Allaah.. Perjuangan seorang ibu saat melahirkan itu sangat dahsyat. Rekasane kaya ngana kae. Sahabat, dan aku juga, mari kita lebih berbakti kepada ibu dan bapak kita yuk.
Sore itu aku ke bu bidan esti puji. Beliau menyarankan dibawa ke puskesmas dekat situ, setelah memeriksa awal istriku, terrcinta. Dari puskesmas, alhamdulillah dimudahkan, dapat rujukan ke RSUD. Langsung masuk lewat IGD.
Namanya Anna siapaa gitu. Di sana sudah profesional sekali. Sudah canggih.
Aku, Bapak dan Ibu mertua ikut menemani malam itu. Kami gantian. Aku merasakan perjuangan yang benar-benar jihadnya seorang wanita. Bapak memimpin doa sebelum kami memutuskan mengganti infus dengan yang ada pemacunya. Sedang kami bertiga mengaminkan dengan penghayatan penuh. Doanya singkat dan tepat sasaran. Sama sekali tidak bertele. Kalau ndak salah itu bismillah, sholawat, langsung doanya. Langsung minta ke Allah, Beliau. Ditutup dengan sholawat dan hamdalah lagi. Selama proses menunggu dek Alif lahir, kami berempat dzikir semampu kami. Sholawat sebanyak-banyaknya, mbaca quran, dan doa agar dimudahkan. Juga aku minta doa dari ibu-ibu perawat yang sangat baik di ruang menur itu. Alhamdulillah yang menangani semuanya perempuan.
Jangan dulu ngeden. Padahal sudah mules banget. Alhamdulillah sebelumnya dapat tips dari Bu Elis, salah satu tetangga di kelapa dua yang sudah seperti keluarga sendiri. Ditahan dulu. Jazakumullah khair ya Bu. Sarannya betul-betul membantu.
Alhamdulillah lagi, kira-kira jam setengah empatan dek Alif lahir. Aku menjadi supporter di samping istriku. Kadang-kadang aku minumkan sari kurma yang sudah tak buat di botol aqua besar. Tak minumkan pakai sedotan yang bisa ditekuk melengkung itu. Benar banget, untuk menambah energi pas melahirkan.
Enam hari setelah itu, yaitu pas hari ketujuh dek Alif masuk ke alam dunia ini, pas Rabu, aku dan istri sepakat memberinya nama Muhammad Alif Muktyas. Pagi itu mbah dukun, Mbah Masruri datang lagi. Kali itu tidak hanya memijit, tapi juga mencukur rambut Alif. Alhamdulillah sekitar jam sepuluh daging aqiqah yang sudah dipotong-potong datang. Dimasak ramai oleh keluarga. Pas sore hari sudah matang, berkat yang dicethingi dan dikreseki diantar ke rumah-rumah sambil memberitahu kalau nanti ba'da isya ada syukuran, silakan datang. Pas malamnya Bapak-bapak yang hadir dipersilakan makan prasmanan. Alhamdulillah di sini caranya gitu. Alasannya kalau mbawa berkatnya pas malam setelah ngaji, kemungkinan besar ndak kemakan karena kemalaman sih..
Nah, ada tips yang mau aku bagi untuk para Sahabat yang nyuci popok bekas e'o' nya dedek bayi. Kan banyak ya. Pertama kita pisahkan yang kena e'o' dan yang ndak. Yang ada e'o' nya lebih mudah dibersihkan pakai sabun mandi biasa. Nah, kalau yang lain yang bekas ompol atau yang biasa saja, tinggal direndam pakai deterjen saja. Kan kencingnya bayi itu mbersihkannya sebenarnya tinggal diciprati air saja sudah cukup.
Okay, itu saja dulu ya. Kalau ada yang mau membagi tips dan triknya di sini, silakan saja ya.
Semoga bermanfaat, Sahabat.
:)
Wassalaamu'alaikum wa rahmatullaah wa barakaatuh.