Membuat soal latihan, kemudian mengawasi ujian, dan dilanjutkan dengan mengoreksi. Tiga hal itu tidak lepas dari dunia pendidikan yang sering dialami seorang guru. Yang akan aku ceritakan di sini adalah mengoreksi. Beberapa hari yang lalu, aku mendapatkan tip dan trik dari temanku, randy. Ia mengajarkan arti keberhargaan waktu.
“Ngapain kamu Bay, ngoreksi satu-satu kayak gitu.. kapan selesainya?”
Bisa ditebak, ia berkata seperti itu karena saat itu aku mengoreksi lembar jawaban per murid. Selesai satu, aku ambil lembar jawaban lain. begitu terus. Aku berpikir sejenak mencerna tiap huruf yang keluar darinya kemudian masuk pelan-pelan ke syaraf-syaraf pengetahuanku melalui telinga, mata, dan hati. Telingaku mendengarkan dengan seksama, mataku memperhatikan bagaimana ia lakukan, dan aku tata hatiku agar tidak memberontak dulu. Lalu ia menata kunci jawaban dan mengambil tiga lembar jawaban sekaligus. Dijembrengnya seperti ini
tenyata lebih mudah dan cepat. Ku akui itu. "Wah, dahsyat nih cara Rendy", gumamku. Canggih!
Ku lakukan hal yang sama. Ku lipat dulu semua lembar jawaban seperti ini
Kemudian aku susun seperti yang ia lakukan. Ternyata ini sangat membantu. Kita langsung melihatnya perbaris. Lebih mudah kan?
Sesimpel ini dan secepat angin berhembus di pagi hari
mereka terbang dari laut yang mulai terang dari gelapnya menuju pantai
kicauan ombak berhembus
masuk kedalam rumah-rumah
membangunkan tiap penghuni rumahnya
Bapak Canggih nich, , ,:)
BalasHapusBapak, sip sip, canggih, , , :)
BalasHapuseca dan mona juga lebih canggih kok.. boleh-boleh.. :)
BalasHapus