Pagi ini aku mbuka rekening baru di BCA. Karena ada pemindahan transferan dari bank internasional lainnya yang lama. Karena mengharuskan BCA, ya aku buat aja. (paham ndak nih?) Pas banget, deket sama tempat aku kerja, baru saja dibuka, tepatnya di depan rumah sakit bethsaida Gading Serpong. Motor aku parkir di bawah. Kayak mall ya.. Belum ada mbayar buat parkir. Masih gratis, Alhamdulillah. Aku masuk dari parkiran langsung ke atas, naik dua lantai. Di sapa oleh bapak-bapak security. Aku mendapat nomer antrian A024. Saat itu tak lihat antriannya baru A022. Yes! Bentar lagi. Aku pandangkan sekitar. Pandanganku terhenti pada air mineral gelasan di atas rak deket tempat koran. Tak tanya dulu ke mbak nya yang di sana. "Oh, silakan diminum, Kak.", kira-kira begitulah yang ku ingat tadi. Dengan ramah dan pasti, aku ambil satu. Tak terasa habis. Aku ditanya sama mbaknya, aku jawab mau mbuka rekening baru yang sama sekali ndak ada biaya administrasinya. Aku bertanya begini kira-kira, "Di sini masih ada TabunganKu kan ya Mbak?" Mbaknya mengiyakan. Lalu dibantu sangat jauh. Baik banget mbak berbaju biru itu. Mau nuliskan macem-macem di form yang ia pegang. Aku sempat mengambil lagi satu gelas lagi. Sedotan yang disolasi di samping air itu tak ambil, lalu kusruput dengan nikmat. Alhamdulillah..
Akhirnya tibalah giliranku. Sengaja aku milih yang ndak ada biaya administrasinya. Pengalaman sebelumnya menjadi pelajaran berharga banget. Karena ndak pernah diisi, rekeningku di bank lain diblokir. Pernah sebelum itu tak lihat saldoku sampai minus. Wow.. Paling aman sebenarnya di bank syariah yang akadnya titip. Jadi ndak ada potongan, ndak ada ribanya juga. Kembali ke alur. Aku dijelaskan panjang lebar oleh mbak-mbak lain berbaju kuning (Eh, kuning kan ya itu warnanya?). Mbak Ana baik, santun, agak menarik, tapi sayang ndak jilbaban. Setelah menjelaskan beberapa hal yang memang benar aku tanyakan, aku putuskan tetap di TabunganKu. Sebenarnya ada yang mirip dengan itu tapi lebih luas aksesnya, yaitu xpresi. Tapi ada potongan lima ribu rupiah per bulan. Ndak enak. Aku tetap di pendirian semula, TabunganKu. Prosesnya agak lama, karena itu Mbak Ana menawarkan, "Kakak mau air mineral gelas atau teh?" Wah, ternyata ada teh juga. Aku milih teh dong.. Gratisan kok. Tak sruput sedikit. Anget, tapi tawar. Gulaku kemasan yang di lepek tak sobek, terus tak tuang ke sana, habis itu tak aduk. Mmm.. Enak lho, wangi. Alhamdulillah..
Setoran awalnya cuma dua puluh ribu rupiah. Tak kasihkan lima puluh ribuan selembar. Nantinya yang tercetak di buku tabungan itu lima puluh ribu, tapi pas diliat di ATM cuma tiga puluh ribu saja. Soalnya ngendap. Materainya enam ribu. Untungnya ada uang lagi. Ini gambar kembaliannya dari mbak Ana. Coba tebak berapa uang yang aku serahkan ke mbak Ana untuk mbayar materai?
Dua puluh menitan waktu berlalu, alhamdulillah aku punya buku tabungan dan ATM BCA sekarang. Semoga barokah. Rencananya kalau ada uang masuk ke rekening ini (yang tak coret-coret hitam di bawah ini) langsung mau tak pindahkan ke BNI Syariahku. Biar tenteram dan semoga ndak ikut kena ribanya. NGEri baNGET soalnya adzabnya. Begini,
وَأَحَلَّ اللَّهُ الْبَيْعَ وَحَرَّمَ الرِّبَا
“Padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba.” (QS. Al Baqarah: 275)Itu di Alquran. Ssalahh satu dosa besar, itu ternyata. Kalau aku, aku ndak mau ke neraka, Sahabat. Haditsnya begini,
Dari Abu Hurairah, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
« اجْتَنِبُوا السَّبْعَ الْمُوبِقَاتِ » . قَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ ، وَمَا هُنَّ قَالَ « الشِّرْكُ بِاللَّهِ ، وَالسِّحْرُ ، وَقَتْلُ النَّفْسِ الَّتِى حَرَّمَ اللَّهُ إِلاَّ بِالْحَقِّ ، وَأَكْلُ الرِّبَا ، وَأَكْلُ مَالِ الْيَتِيمِ ، وَالتَّوَلِّى يَوْمَ الزَّحْفِ ، وَقَذْفُ الْمُحْصَنَاتِ الْمُؤْمِنَاتِ الْغَافِلاَتِ »
“Jauhilah tujuh dosa besar yang akan menjerumuskan pelakunya dalam neraka.” Para sahabat bertanya, “Wahai Rasulullah, apa saja dosa-dosa tersebut?” Beliau mengatakan, “[1] Menyekutukan Allah, [2] Sihir, [3] Membunuh jiwa yang diharamkan oleh Allah kecuali dengan alasan yang dibenarkan, [4] Memakan harta anak yatim, [5] memakan riba, [6] melarikan diri dari medan peperangan, [7] menuduh wanita yang menjaga kehormatannya lagi (bahwa ia dituduh berzina).” (HR. Bukhari no. 2766 dan Muslim no. 89)
Lebih jelasnya, coba aja searching google tentang dosa riba. Salah satunya ini nih, https://rumaysho.com/358-memakan-satu-dirham-dari-hasil-riba.html
Daripada ke neraka, mending ke surga. Nah, ada tips menarik yang kukira kita sudah hapal di dalam kepala doa ini. Doa yang bisa membuat Allah membukakan pintu surga. Begini haditsnya,
وَعَنْ عُمَر بْنِ الخَطَّابِ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ عَنْ النَّبِيِّ صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ :
مَا
مِنْكُمْ مِنْ أَحَدٍ يَتَوَضَّأُ فَيُبْلِغُ أَوْ فَيُسْبِغُ الوُضُوءَ
ثُمَّ قَالَ : أَشْهَدُ أَنْ لَا إِِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لَا
شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ، إِلاَّ
فُتِحَتْ لَهُ أَبْوَابُ الجَنَّةِ الثَّمَانِيَةُ يَدْخُلُ مِنْ أَيِّهَا
شَاءَ .
رَوَاهُ مُسْلِمٌ
وَزَاَد التِّرْمِذِيّ : اللَّهُمَّ اجْعَلْنِي مِنَ التَّوَّابِيْنَ وَاجْعَلْنِي مِنَ الْمُتَطَهِّرِينَ.
Dari Umar Ibn al-Khaththab ra. dari Nabi saw. bersabda:
Tiada
seorang pun dari kalian yang berwudhu' lalu ia menyempurnakan
wudhu'nya, kemudian mengucapkan: Asyhadu alla ilaha illallah wahdahu la
syarika lah, wa asyhadu anna Muhammadan 'abduhu wa rasuluh, melainkan
dibukakan untuknya delapan pintu surga. la diperbolehkan masuk dari
pintu mana pun yang dikehendaki.
(HR Muslim)
al-Tirmizi menambahkan ucapan di atas
dengan: Allahummaj'alni minat tawwabina waj'alni minal mutatthahhirin,
artinya: Ya Allah, jadikanlah aku termasuk golongan orang-orang yang
bertaubat dan jadikanlah aku termasuk golongan orang-orang yang bersuci.
Tuh, kan? Dibukakan delapan pintu surga! Boleh masuk dari mana saja. Padahal dengan cuma mbaca gitu aja. Ringan banget lho..
Semoga bermanfaat, Sahabat.
Assalaamu'alaikum wa rahmatullaah wa barakaatuh.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar