Selasa, 01 Desember 2009

Program Excel Pewarnaan graf dg algoritma Welch dan Powell

Pewarnaan graf
Bismillaah..
Sebuah graf memiliki titik dan sisi.
Ada 2 macam pewarnaan dalam graf, pewarnaan titik dan pewarnaan sisi.
Yang akan dibahas dalam aplikasi ini adalah pewarnaan titik.
Pewarnaan titik adalah cara mewarnai graf sedemikian hingga untuk setiap 2 titik yang bertetangga berwarna berbeda.
Dua titik dikatakan bertetangga jika ada sebuah sisi yang menghubungkan keduanya.
Aplikasi ini dapat mewarnai graf dengan optimal, walaupun mungkin dalam kasus tertentu belum mencapai jumlah warna yang paling minimum.
Algoritma yang dipakai adalah algoritma Welch dan Powell, dengan memanfaatkan matriks ketetanggaan graf.
Sebagai contoh, matriks ketetanggaan dari graf di atas adalah sebagai berikut.




A
B
C
D
E
F
G

A
0
1
0
0
0
1
1

B
1
0
1
1
0
1
0

C
0
1
0
0
0
0
1
G=
D
0
1
0
0
1
0
0

E
0
0
0
1
0
1
1

F
1
1
0
0
1
0
0

G
1
0
1
0
1
0
0





































































atau dalam excel bisa ditulis seperti berikut ini.


Contoh penggunaan 'waaqi' pewarnaan graf

1, Diketahui jumlah titik pada graf G adalah 7.
Kita masukkan banyak titik (contoh: 7) ke dalam text box yang ada di form, kemudian klik ok.
2, muncul tabel matriks ketetanggaan. v1, v2, sampai v7 mewakili nama tiap titik
v1 (vertex 1) A
v2 (vertex 2) B
v3 (vertex 3) C
v4 (vertex 4) D
v5 (vertex 5) E
v6 (vertex 6) F
v7 (vertex 7) G

Keterangan:
-isikan dengan 1 untuk dua titik yang bertetangga
-biarkan kosong untuk dua titik yang tidak bertetangga
secara default, jika kita mengisi sel (v1,v3), maka sel (v3,v1) juga akan terisi secara otomatis

3, tekan tombol 'Warna'. Akan muncul beberapa pesan disertai dengan perubahan pada tabel matriks ketetanggaan.
Perubahan-perubahan yang terjadi adalah sesuai dengan algoritma pewarnaan graf 'welch dan powell'. berikut ini adalah screenshotnya.


 4, hasil pewarnaan graf ada di sheet baru, yaitu di sheet 'Laporan ..'

 5, kita dapat mewarnai graf berdasarkan hasil yang sudah diperoleh.
warna 1 : v2 (titik B) dan v5 (titik E)
warna 2 : v1 (titik A), v3 (titik C), dan v4 (titik D)
warna 3 : v6 (titik F) dan v7 (titik G)

kalau masih belum bisa menjalankan macro vba, maka ikuti langkah berikut ini:

Cara mengaktifkan macro

1, klik Options… pada bar Security Warning

2, pilih enable this content, ok


Cara untuk selalu mengaktifkan macro di excel:
1, klik Excel Option pada Office button di sebelah kiri atas layar
 2, Pilih Trust Center, kemudian pilih Trust Center Setting
 
3, Pilih Enable all macros, ok, ok
 

silakan unduh filenya di sini (setelah dibuka halaman ini, klik kanan waaqi pewarnaan graf, unduh)
https://docs.google.com/file/d/0B139JQzD_9i_ZTRmYjdlZjUtYjM5NS00NGIyLTg1NmUtYzk1NGNhOGVmNTk1/edit
untuk ms.excel 2003, jika belum bisa dijalankan silakan klik tools, macro, security trus dipilih yang medium atau low.
keluar dulu.
trus kembali buka file excel nya.
semoga bermanfaat..
;)


Selasa, 27 Oktober 2009

Perjalanan kecil di Kwaringan

Jika kotak masuk mu penuh
Tak akan ada pesan dari luar
yang dapat masuk ke hp mu
Dengarkan dengan matamu
Dari sudut lain
24 oktober 2009

Pagi ini ku langkahkan kaki mungil dekil ini
Berharap tuk dapatkan sesuatu yang lebih
Sekarang aku rasakan kaki ini letih
Setelah sampai pada tugu batas wilayah,
Mungkin lebih sedikit.
Balik
Sampai pada gang masjid kwaringan
Baru ku tahu itu adalah batas antar rt.
Sebelah utara rt.12 dan sebaliknya urutannya
Inginku menyucikan lumurku
Ada 3 bapak,
Kata sesuatu..
Tak ku hiraukan
Kang, jangan masuk! ndak pakai sandal!
Ku dengar dari salah seorang yang ketika itu mencuci motornya di pinggir sungai
Tatkala aku mencoba membuka trali serambi masjid
Subhaanallaah..
Di sungai saja kalau mau cuci kaki..
Aku ikut.
Setelah bersuci, aku ikut dalam gaduhnya dunia 3 orang itu
Pencuci bertindak sebagai pusat
Kendaraannya ber plat E, dari indramayu, cirebon
Sungguh luar biasa sambutan warga sidomulyo
Aku langkahkan kaki ini sesuai petunjuk pencuci
Setelah lewat jembatan
Ada jalan timur, lurus ikuti sampai semangu
Benar
Sekali lagi aku buktikan,

Sasir di Sidomulyo

Sekarang hari jumat, 23 oktober 2009

Hari ini aku mengalami berbagai hal yang sangat menarik.

Alhamdulillaah..

Tahukah kau apa itu sasir?

Untuk orang desa tapi yang selalu tak tau beberapa hal, aku sangat terkejut dengan hal itu.

Kejadian ini terjadi ketika pagi hari tadi aku melihat kamar mandi di rumah pak Saeran, rumah aku tinggal saat kkn unnes di desa sidomulyo.

Aku sangat bersemangat, Allah memberikan semangat yang luar biasa untuk aku bisa belajar menjadi lebih baik. Memang sekarang aku masih kuliah, ya. Kuliah kerja nyata. Di desa ini, aku sangat merasa banyak hal aku bisa belajar dengan nyenyak. Belajar tentang semua hal yang sangat penting, yang tentunya itu tak kan ada pada bangku pendidikan formal setingkat universitas sekalipun.

Kembali ke materi tadi.

Mulanya aku bertanya kepada mbak nur, seringnya aku mendengar ia dipanggil beng..

Ya mungkin panggilan kerennya. Aku bertanya tolong mbak aku diajari bagaimana caranya menguras kolah..

Dengan penuh kesabaran ia mengajariku. Langsung ia tunjuk sasir yang disimpan di atas batas kamar mandi. Sasir mbak? Apa itu? Ia mengambil 3 sendok makan dan menuangkan ke ember hitam berukuran sedang. Semula tak percaya dengan apa yang dia lakukan. Apa mungkin dengan cairan seperti ini, dengan hanya 3 sendok makan bisa menghilangkan porselen yang sangat membandel itu? Ibu Rin, suami pak guru Saeran menguatkan aku dengan perkataan beliau, iya mas, digosok-gosokkan gitu, nanti bisa hilang sendiri.

Aku coba dengan tingkat keyakinan mendekati nol. Aku gosokkan dan aku gosokkan ke kerak yang begitu dahsyat membandel. Aku sapu hingga setiap penjuru keramik. Hasilnya, benar. Kerak itu tak mempan.

Kemudian aku keluar, dan melihat porselen cleaner bermerek. Aku ambil itu, ternyata tinggal sedikit. Aku coba tuang ke tutupnya lalu aku siramkan ke keramik yang penuh dengan berjuta kuman yang menghinggapinya. Setiap yang dilewati cairan itu, memang langsung hilang, bersih, tanpa bekas tapi hanya yang dilewati saja. Padahal yang tidak dilewati porstex itu lebih banyak, jauh lebih luas. Aku kembali sejenak istirahat. Keluar dari kamar mandi. Ambil minum beberapa teguk. Bernapas dengan lebih lega. Bincang bincang dengan keluarga yang ada di situ.

Selang beberapa detik kemudian, kembali aku mencoba dengan lebih serius. Ku ulangi lagi, bismillaahirrohmaanirrohiim. Aku masuk ke kolah nya, tempat airnya. Memang cukup luas untuk bisa aku masuki dan leluasa di dalamnya dengan berjuta makhluk di sekelilingku. Dengan berbekal gombalan pel dan amplas air yang begitu halus, aku mulai menggosok lagi, menggosok lagi.

Dan ternyata benar. Sekarang aku melihat dengan mata kepalaku sendiri. Hebat! Hanya dengan 3 sendok makan sasir, terlihat porselen2 yang mengerak itu pun menghilang perlahan. Subhaanallaah.. kuncinya adalah sabar dan pantang menyerah.

Pelajaran berharga hari ini, sasir bentuknya seperti mes, pupuk. Sangat ampuh dalam hal basmi membasmi kerak porselen kamar mandi. Dapat dibeli di toko besi ataupun bangunan.

Minggu, 30 Agustus 2009

pezmgu

Kita dipertemukan
Mengalami berbagai rintangan
Kini kita bersama

Satu ikatan yang tak kan lepas
Jadi suatu tantangan
Hadapi segala kenikmatan
Dan jadi pelajaran

berharga bagi kita
tuk masa depan gemilang
yang akhirnya
kan slalu dalam ingatan

Yah...
Hanya sebentar saja..
Hanya sebentar saja..
Kenapa hanya sebentar saja?
Kenapa hanya sebentar saja?

perjalanan 17 juni 09

Wushh..
dan kaki mungilku tetap melangkah
menyusuri bukit dan lembah

memang sih,
mungkin hanya satu saja aku berlari
selebihnya
hanya merangkak
merangkak dibalik sembunyinya mukaku

gps ku masih berfungsi

di tengah,
aneh!
angin itu keluar dari tubuhku
Ku cari dan masih kucari
Alhamdulillah,
masih ku diberi hidayah Allah
3 kali
lebih? mungkin
tapi masih hampa.

Di 0,7
harus kulewati silih bergantinya asap
tuk dapatkan segar itu kembali

Akhirnya pada 12
aku duduk menonton TV sambil berbincang
melepas peluh kaki
sekejap

alhamdulillah..

Selasa, 04 Agustus 2009

tantangan dahsyat di tiga hari yang lalu..

30 juli-1 agustus 09

tiga hari penuh tantangan!

bersama beswan.
sangat canggih Ciptaan tuhan
Kamis, Jumat, n sabtu
menjadi seseorang yang belum pernah terpikirkan
begitu sulit
kulalui
dengan sepenuh hati dan pikiran
berharap kuremas kesuksesan
hari pertama aku datang terlambat..
kemudian aku dijadikan luar biasa oleh mereka

kemudian hari kedua
aku berusaha datang lebih awal
dan...
begitu banyak strategi berjejalan ramai memenuhi pikiranku
diakhiri bermacam hal yang sangat bermakna..

kupandangi mereka satu persatu
aku tahu mungkin kelak aku tak bertemu mereka lagi..
suatu saat
ini akan selalu dibicarakan kepada anak cucu mereka
saat tua nanti..

Alhamdulillaah...

awal hari ketiga
belum ada yang mendahuluiku
aneh?

selang beberapa menit,
irawan datang..
manusia mengerikan dari undip
pengatur segala pelobian

menyusul kemudian satu persatu
makhluk dahsyat-makhluk dahsyat lain...

hari itu ketambahan satu manusia hebat lagi..
baru tiga kali dalam minggu kemarin ia ikut bela diri..
aliran bantingan..
ya!
cocok dengan kekarnya badan..

hari itu lebih terkendali..
sempat lilin membuatku kacau!
tiga manusia super, eh dua ding tadinya..
pelobi dan esce..
sang ultramen nyenyak pun ikut..
kemudian pelatih badminton..
disusul emsi menggelegar...

kukira semua memperhatikan..
dan ini yang aku suka dari mereka,
hal yang akan menjadi kenangan di waktu depan

syukuri apa yang ada the massive..
menjadi theme song kejadian itu...

Alhamdulillah ya Allah gusti..
ku ucap syukur penuh
karena kuasa dan karunia yang Engkau berikan
dan Alhamdulillah..
teguhkanlah diri ini yang begitu sombong..
angkuhnya

Robbanaa laa tuzigh quluubanaa
ba'da idz hadaitanaa wahablana mil ladungka rochmah..
innaka antal wahhaab..

yaa muqollibal quluubi
tsabbit qolbii 'alaa diinik..

Jumat, 19 Juni 2009

kini

semakin hari kurasa semakin indah..
langkah kaki semakin berat
berpijak
melangkah
menapaki harihari dengan tantangan yang semakin memuncak

Ayo semaangaaat!!!

Selasa, 17 Februari 2009

Membuat jam klasik dengan VB

Pertama yang harus anda siapkan adalah 3 buah garis, satu lingkaran (dengan shape), dan 3 buah timer.
beri nama garis dengan JariJam,JariMenit, dan JariDetik.
atur properti garis JariJam
bordercolor=putih
borderwith=4
x2=2000
y2=2000

JariMenit
bordercolor=hitam
borderwith=2
x2=2000
y2=2000

dan JariDetik
bordercolor=merah
borderwith=1
x2=2000
y2=2000

shape1
shape=3-circle
height, width=4000
top,left=0

timer1
name=Detik
interval=1000
enabled=true

timer2
name=Menit
interval=1000
enabled=true

timer3
name=Jam
interval=1000
enabled=true


klik dua kali pada timer detik dan masukkan kode di bawah ini:

Private Sub Detik_Timer()
JariDetik.X1 = JariDetik.X2 + 2000 * Cos((Second(Now) - 15) * 6 / 180 * 3.14159)
JariDetik.Y1 = JariDetik.Y2 + 2000 * Sin((Second(Now) - 15) * 6 / 180 * 3.14159)
End Sub


klik dua kali pada timer menit dan masukkan kode di bawah ini:

Private Sub Menit_Timer()
JariMenit.X1 = JariMenit.X2 + 1500 * Cos((Minute(Now) - 15) * 6 / 180 * 3.14159)
JariMenit.Y1 = JariMenit.Y2 + 1500 * Sin((Minute(Now) - 15) * 6 / 180 * 3.14159)
End Sub


klik dua kali pada timer Jam dan masukkan kode di bawah ini:
Private Sub Jam_Timer()
Dim TotJam As Single
TotJam = Hour(Now) + Minute(Now) / 60

JariJam.X1 = JariJam.X2 + 1000 * Cos((TotJam - 15) * 30 / 180 * 3.14159)
JariJam.Y1 = JariJam.Y2 + 1000 * Sin((TotJam - 15) * 30 / 180 * 3.14159)
End Sub


Selamat Mencoba.
Silakan kirim komentar anda ke recobayu@yahoo.com

Senin, 12 Januari 2009

Jam klasik dengan ms. access 2003

Private Sub Form_Timer()
Dim Dtk, Mnt, JariMenit As Byte
Dim JariDetik, Jam As Double



Dtk = Second(Now)
JariDetik = 2 * 2 ^ (1 / 2)

If (Dtk >= 0) And (Dtk < 15) Then
D015.Visible = True
D1530.Visible = False
D3045.Visible = False
D450.Visible = False

D015.Width = 567 * JariDetik * Sin(Dtk * 6 / 180 * 3.14159)
D015.Height = 567 * JariDetik * Cos(Dtk * 6 / 180 * 3.14159)
D015.Top = 3 * 567 - D015.Height

ElseIf (Dtk >= 15) And (Dtk < 30) Then
D015.Visible = False
D1530.Visible = True
D3045.Visible = False
D450.Visible = False

D1530.Width = 567 * Abs(JariDetik * Sin(Dtk * 6 / 180 * 3.14159))
D1530.Height = 567 * Abs(JariDetik * Cos(Dtk * 6 / 180 * 3.14159))

ElseIf (Dtk >= 30) And (Dtk < 45) Then
D015.Visible = False
D1530.Visible = False
D3045.Visible = True
D450.Visible = False

D3045.Width = Abs(567 * JariDetik * Sin(Dtk * 6 / 180 * 3.14159))
D3045.Height = Abs(567 * JariDetik * Cos(Dtk * 6 / 180 * 3.14159))
D3045.Left = 6 * 567 - D3045.Width

Else
D015.Visible = False
D1530.Visible = False
D3045.Visible = False
D450.Visible = True

D450.Width = 567 * Abs(JariDetik * Sin(Dtk * 6 / 180 * 3.14159))
D450.Height = 567 * Abs(JariDetik * Cos(Dtk * 6 / 180 * 3.14159))
D450.Top = 3 * 567 - D450.Height
D450.Left = 6 * 567 - D450.Width

End If



Mnt = Minute(Now)
JariMenit = 2

If (Mnt >= 0) And (Mnt < 15) Then
M015.Visible = True
M1530.Visible = False
M3045.Visible = False
M450.Visible = False

M015.Width = 567 * JariMenit * Sin(Mnt * 6 / 180 * 3.14159)
M015.Height = 567 * JariMenit * Cos(Mnt * 6 / 180 * 3.14159)
M015.Top = 3 * 567 - M015.Height

ElseIf (Mnt >= 15) And (Mnt < 30) Then
M015.Visible = False
M1530.Visible = True
M3045.Visible = False
M450.Visible = False

M1530.Width = 567 * Abs(JariMenit * Sin(Mnt * 6 / 180 * 3.14159))
M1530.Height = 567 * Abs(JariMenit * Cos(Mnt * 6 / 180 * 3.14159))

ElseIf (Mnt >= 30) And (Mnt < 45) Then
M015.Visible = False
M1530.Visible = False
M3045.Visible = True
M450.Visible = False

M3045.Width = Abs(567 * JariMenit * Sin(Mnt * 6 / 180 * 3.14159))
M3045.Height = Abs(567 * JariMenit * Cos(Mnt * 6 / 180 * 3.14159))
M3045.Left = 6 * 567 - M3045.Width

Else
M015.Visible = False
M1530.Visible = False
M3045.Visible = False
M450.Visible = True

M450.Width = 567 * Abs(JariMenit * Sin(Mnt * 6 / 180 * 3.14159))
M450.Height = 567 * Abs(JariMenit * Cos(Mnt * 6 / 180 * 3.14159))
M450.Top = 3 * 567 - M450.Height
M450.Left = 6 * 567 - M450.Width

End If



Jam = Hour(Now) + Mnt / 60
If Jam > 12 Then Jam = Jam Mod 12 + Mnt / 60

If (Jam >= 0) And (Jam < 3) Then
J015.Visible = True
J1530.Visible = False
J3045.Visible = False
J450.Visible = False

J015.Width = Abs(567 * Sin(Jam * 30 / 180 * 3.14159))
J015.Height = Abs(567 * Cos(Jam * 30 / 180 * 3.14159))
J015.Top = 3 * 567 - J015.Height

ElseIf (Jam >= 3) And (Jam < 6) Then
J015.Visible = False
J1530.Visible = True
J3045.Visible = False
J450.Visible = False

J1530.Width = 567 * Abs(Sin(Jam * 30 / 180 * 3.14159))
J1530.Height = 567 * Abs(Cos(Jam * 30 / 180 * 3.14159))

ElseIf (Jam >= 6) And (Jam < 9) Then
J015.Visible = False
J1530.Visible = False
J3045.Visible = True
J450.Visible = False

J3045.Width = Abs(567 * Sin(Jam * 30 / 180 * 3.14159))
J3045.Height = Abs(567 * Cos(Jam * 30 / 180 * 3.14159))
J3045.Left = 6 * 567 - J3045.Width

Else
J015.Visible = False
J1530.Visible = False
J3045.Visible = False
J450.Visible = True

J450.Width = 567 * Abs(Sin(Jam * 30 / 180 * 3.14159))
J450.Height = 567 * Abs(Cos(Jam * 30 / 180 * 3.14159))
J450.Top = 3 * 567 - J450.Height
J450.Left = 6 * 567 - J450.Width

End If


End Sub

KONSEP GAIRAH DALAM MASYARAKAT JAHILIAH

¨ Siapa yang Termasuk Anggota

Ma­sya­rakat Jahiliah?

Kebodohan biasanya dipahami sebagai tak berpendidikan dan tak berbudaya. Namun, orang-orang bodoh yang digambarkan sepan­jang buku ini adalah mereka yang bodoh me­ngenai agama Islam, mengenai kebesaran dan Sifat-sifat Allah yang menciptakan mereka, dan mengenai al-Qur’an yang telah diwahyu­kan untuk umat manusia. Orang-orang seperti itu hidup sesuai dengan informasi yang didiktekan kepada mereka oleh masyarakat yang sarat miskonsepsi, dan bukannya fakta-fakta yang terdapat dalam al-Qur’an. Allah mendefinisikan orang-orang bodoh sebagai­mana mereka “agar kamu memberi peringatan kepada kaum yang bapak-bapak mereka belum pernah diberi peringatan, karena itu mereka lalai.” (Q.s. Yasin: 6).

Kehidupan orang-orang yang lalai dari al-Qur’an dan tidak mengetahui hakikat kehi­dupan dunia, kebenaran tentang mati, dan pengalaman surga dan neraka setelah mati adalah cocok dengan kebodohan mereka. Akibatnya, masalah-masalah yang membuat mereka merasa bahagia, bersemangat dan bergairah didasarkan pada keyakinan yang salah.

¨ Orang-orang yang Bodoh Hanya Ber­gai­rah Mengenai Tujuan-tujuan Keduniaan

Mereka yang menjadikan agama mereka sebagai main-main dan senda gurau, dan ke­hi­dupan dunia telah menipu mereka.” (Q.s. al-A‘raf: 51).

Sebagaimana ditunjukkan dalam ayat di atas, orang-orang dalam masyarakat jahiliah tertipu oleh kehidupan dunia ini. Meskipun tahu mengenai sifat kehidupan dunia yang singkat dan tidak sempurna, mereka lebih menyukai kehidupan yang sementara ini daripada kehidupan abadi di akhirat, karena mereka merasa lebih mudah untuk memper­oleh kesenangan dunia dan ragu mengenai kehidupan akhirat. Alasan yang salah ini meng­­anggap bahwa dunia berada dalam jangkauan mereka, sementara akhirat jauh sekali.

Ini jelas merupakan jenis penalaran yang sangat dangkal dan irasional. Bagaimanapun, kehidupan manusia di dunia ini terbatas pada periode waktu yang sangat singkat. Kehidup­an manusia yang hanya enam atau tujuh puluh tahun, separonya dihabiskan di masa kanak-kanak dan kehidupan lanjut usia, jelas sangat pendek dibandingkan dengan kehi­dup­an abadi di akhirat. Di samping itu, bah­kan sebelum mencapai usia enam atau tujuh puluh tahun, orang mungkin sudah mati karena berbagai alasan. Setiap saat dia bisa mendapati kehidupannya, yang dia anggap berada dalam genggaman tangannya, tiba-tiba dicabut, dan mungkin, pada waktu yang tak diduga-duga, mendapati dirinya telah masuk ke kehidupan abadi di akhirat, meskipun selama ini dia menganggapnya sangat jauh.

Orang-orang bodoh dan yang lalai ber­usaha untuk mencari kepuasan sebanyak-banyaknya dalam kehidupan dunia, selama periode waktu yang singkat ini, ketimbang berusaha untuk memperoleh ridha Allah dan surga-Nya. Akibatnya, masalah-masalah mem­­­berinya semangat terbatas pada tujuan-tujuan kecil menyangkut dunia ini. Faktanya, perasaan yang mereka bayangkan sebagai semangat dan gairah tidak lain adalah kera­kusan. Mereka, yang sangat bergairah menja­lani kehidupan ini, merasakan kegai­rah­an besar terhadap segala sesuatu dimana mereka mengharapkan akan memperoleh ke­untung­an dan kondisi kehidupan yang lebih baik. Maka, orang merasakan hasrat kuat untuk menjadi kaya atau memiliki status atau karir yang prestisius. Untuk mencapai tujuan sema­cam itu mereka melakukan semua bentuk pengorbanan diri dan menahan segala kesulit­an.

Kehidupan sehari-hari orang-orang ini ter­ikat dengan kejadian-kejadian yang mengung­kapkan pemahaman mereka tentang sema­ngat. Sebagai contoh, untuk memperoleh diploma, prestisius yang akan membuat diri­nya memperoleh pengakuan, seorang maha­sis­wa mungkin menenggelamkan diri­nya di tengah buku-buku selama bertahun-tahun. Sadar bahwa ini kondusif bagi keberhasilan, dia rela menghabiskan malam-malam tanpa tidur dan menghindari pergaulan, jika perlu. Hari-harinya dimulai dengan suasana pagi di kendaraan umum yang sesak dan dihabiskan dalam usaha keras, dimana dia menerima dengan senang hati. Namun, dia menolak untuk melakukan pengorbanan yang sama untuk membantu seorang teman karena hal itu tidak memberikan keuntungan duniawi. Apa yang digarisbawahi di sini ialah, bahwa meskipun sebagian besar orang tahu bagai­mana menye­lesai­kan suatu tugas dengan sema­ngat dan gairah, mereka hanya akan melakukannya jika tugas itu sesuai dengan kepentingan mereka. Mereka tidak memper­lihatkan ambisi yang sama untuk sesuatu yang akan mendatangkan ridha Allah, dan mem­per­lihatkan ketidak­mau­tahuan jika ke­untung­an duniawi tak bisa diharapkan.

Mentalitas jahiliah ini, yang hanya di­da­sar­kan pada keuntungan duniawi, dapat digambarkan dengan contoh berikut ini. Seorang eksekutif yang perusahaannya di ambang kebangkrutan mencurahkan seluruh energinya, pengetahuannya, sarana dan waktunya untuk menyelesaikan masalah itu. Tetapi karyawannya tidak merasakan kegai­rah­an yang sama untuk menyelamatkan per­usahaan dan kecil kemungkinannya untuk mencari solusi karena dia bukan orang yang akan mengalami kerugian langsung ketika perusahaan bangkrut. Sebagaimana terlihat, keuntungan duniawi umumnya melandasi semangat dan tekad yang dirasakan oleh para anggota masyarakat jahiliah. Sebesar mana keuntungannya, sebesar ambisi yang mereka miliki.

¨ Gairah Para Anggotanya Hanyalah Ke­inginan Sementara

Konsep semangat dalam masyarakat jahi­liah terlihat dalam kegairahannya dalam urusan keduniaan. Orang-orang mungkin mengalami gejolak minat dan semangat terha­dap masalah tertentu dan kemudian suatu hari perasaan ini lenyap dengan tiba-tiba. Dalam masyarakat jahiliah hampir semua orang meluncurkan berbagai proyek dengan antu­sias. Namun, mereka mening­galkan proyek itu tak lama kemudian, hanya karena jenuh dan malas untuk melanjutkan. Sebagai con­toh, sebagian besar orang yang ingin bermain musik segera kehilangan minat dan mening­galkan kursus. Seseorang yang ingin mem­bantu orang yang membutuhkan dan segera memulai kerja amal, tak lama kemu­dian, mungkin ia akan kehilangan semangat dan meng­hen­tikan pekerjaannya. Karena orang-orang semacam itu tidak benar-benar berpe­gang pada cita-cita mulia, membantu orang miskin, melakukan perbuatan baik atau mem­perluas wawasan dalam bidang tertentu ter­bukti hanya merupakan tingkat sesaat. Meng­habiskan hidup sehari-hari, dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhan mereka yang dekat, dan memperoleh penghargaan orang lain sering sudah cukup untuk memuas­kan orang-orang ini. Tidak ada sesuatu yang lebih tinggi dari itu yang bermakna bagi mereka. Karena itu, mereka kadang-kadang memberikan per­hatian pada beberapa masa­lah yang tidak ber­kaitan dengan kebutuhan dan kepentingan mereka sendiri, tetapi tak lama kemudian kepentingan mereka dikalah­kan oleh keje­nuh­an dan kemonotonan.

Selama orang percaya usahanya akan mem­berikan kebaikan dan keuntungan baginya, semangat dan gairahnya tidak pernah padam. Namun tidak satu pun tujuan yang hendak dicapai oleh orang yang melalaikan akhirat tidak layak untuk diberi semangat terus-menerus. Jika menjumpai kesulitan sedikit saja, kegagalan atau kritik, dia mungkin tiba-tiba merasa letih dan meninggalkan tujuan­nya. Di samping itu, dia mungkin menjadi putus asa. Pemikiran negatif seperti, “Saya sudah bersusah-payah untuk mencapainya tetapi gagal,” menyeret dia ke dalam pesi­misme dan memadamkan semangatnya.

Orang yang telah bertahun-tahun memen­dam ambisi untuk menjadi seorang arsitek mungkin tiba-tiba kehilangan semangat ketika dia menjumpai kesulitan-kesulitan dalam menggambar bangunan. Atau orang yang tertarik untuk melukis mungkin kehi­lang­an semua minatnya setelah beberapa kali mencoba. Sering kali, komitmen mereka yang terlibat dalam kerja sukarela di organisasi amal dipuji di koran-koran dan oleh teman-temannya. Kesenangan yang diperoleh dari melakukan kerja amal, perasaan senang yang ditimbulkan oleh prosedur kerja itu, mungkin menarik orang lain. Namun, mereka yang terlibat dalam kerja amal untuk memperoleh prestise di masyarakat mungkin kehilangan minat setelah beberapa lama, dan satu-satu­nya cara untuk mempertahankan sema­ngat ialah menjadikan usaha mereka dike­tahui publik dan memujinya. Yakni, mereka harus menerima manfaat, sekalipun manfaat psiko­logis; kalau tidak, bahkan bangun pagi di akhir pekan terasa sulit dan menjadi alasan untuk meninggalkan kegiat­an-kegiatan seperti itu.

Namun, orang-orang beriman, yang ter­libat dalam perbuatan baik dan membantu orang lain sebagai alat untuk memperoleh ridha Allah, tidak pernah kehilangan sema­ngat mereka. Menghadapi kesulitan tidak akan membuat mereka meninggalkan cita-cita mereka. Sebaliknya, karena tahu bahwa ada­nya kesulitan-kesulitan menjadikan pekerjaan semacam itu lebih prestisius di mata Allah, mereka memperoleh kesenangan dan merasa­kan semangat yang lebih besar.





Disadur dari semangat & gairah oleh Harun Yahya