Minggu, 16 Mei 2010

10.000jam deliberate practice

Pelatihan Pak bambang Nugroho
15 Mei 2010
di IIBF (Indonesian Islamic Bussines F..)

dalam dunia ini 0,5% orang kalangan bawah,
99% orang biasa, dan
0,5% orang sukses (dalam hal keduniaan)
5% orang di dunia ini menguasai yang 95%,
sedangkan yang 95% orang hanya menguasai 5%.
Pak Bambang menyatakan bahwa tidak penting apa yang kita lakukan, tapi yang terpenting adalah bagaimana cara kita mengerjakannya. Beliau memaparkan contoh-contoh orang sukses, seperti KFC yang hanya ayam goreng tepung, Dunkin Donuts yang hanya sebuah donat, Esteler 77, Kacang Garuda, atau bakso Pak Kumis. Mereka sangat sukses. Walaupun harga yang mereka tawarkan tergolong tidak murah, tapi mereka tetap digemari para pelanggan. Kok bisa?
Coba bayangkan, Apa istimewanya ayam goreng? Siapa saja bisa membuat ayam goreng tepung, bahkan sangat bisa jika menjualnya dengan harga yang jauh lebih murah. Tapi apa yang terjadi? Justru yang murah itu kalah laris dari yang mahal.
Sama halnya dengan nasyid. Apa bedanya nasyid dengan musik-musik lain? Sama-sama musiknya, tapi mengapa sekarang musik-musik lain masih menguasai di negeri ini? Sebenarnya begitu banyak musik yang bagus, tapi karena tidak diset dengan baik, maka musik-musik itu tidak booming. Beliau sangat yakin akan Merebaknya Nasyid sampai tingkat nasional. Di mana-mana orang akan dapat menikmati lantunan indah itu. Begitu banyak penduduk islam Indonesia. Mereka membutuhkan lagu-lagu yang menyentuh ruhani mereka, bukan hanya sekedar lagu biasa karena hakekatnya alat musik itu mengundang setan, maka banyak dari nasyid yang beraliran acapela.
ANN jateng yang begitu besar di mata nasional seperti sekarang ini pasti berproses begitu panjang, Pak Bambang Nugroho begitu dahsyat sekarang ini pasti karena proses yang panjang. Karena beliau berpendapat bahwa di dunia ini tidak ada yang langsung instan, muncul begitu saja, mak bedundu', ujug-ujug, dan sebagainya. Semua itu terjadi karena proses. Ada dua proses yang melatarbelakangi hal hal super itu, yang pertama yaitu pikiran, dan yang ke dua eksen. Sejauh apapun pikiran yang terlintas, jika tidak ada action, maka tidak akan mencapai hasil yang diinginkan.
Beliau begitu yakin kita dapat mencapai apapun. Bisakah? Bisa. Caranya bagaimana? Ada suatu riset (penelitian) terkini dari seorang yang bernama Malcolm. Dia menjawab 3 hal:
1.Kenapa ada orang tiba-tiba muncul menjadi orang hebat meski masih muda?
2.Kenapa ada orang yang hebat tapi dia hebat setelah usianya tua? Dan yang ke3,
3.Kenapa ada orang yang sampai meninggalnya tidak menjadi orang yang hebat? Tidak memiliki karya hebat?
Kita bisa melihat 3 hal tersebut dari sudut pandang berbeda, bisa dilihat dari sudut pandang keduniaan, kebendaan, materi, dan sebagainya yang itu pasti akan musnah dan pastinya kita akan rugi. Atau kita melihat hal itu lebih jauh, jauh dari sekedar kesenangan sesaat, yaitu akhiratnya Allah Swt., hebat dalam ukuran ketaqwaan kita kepada Allah Swt., mengabdikan diri kita sepenuhnya untuk Allah, dan hal itu dapat kita lakukan dengan menyandarkan semua yang kita lakukan untuk mencari ridho Allah Swt., ikhlas.
Ternyata, orang bisa mencapai tingkat HEBAT hanya dalam waktu 10.000 jam. Hanya dengan 10 ribu jam gemblengan, bahasa kerennya Deliberate Practice, yaitu membiasakan diri untuk berlatih dan memperbaiki diri. Jika sehari dia menekuni suatu bidang tertentu, mendedikasikan dirinya fokus ke bidang tertentu dalam waktu 8 jam, maka dia hanya membutuhkan waktu sekitar 3,5 tahun, jika 4 jam perhari, maka dia membutuhkan waktu 7 tahun, jika 2 jam, maka dia membutuhkan waktu 14 tahun.
Ada orang yang bekerja selama 30 tahun tapi kok belum ada karyanya? Tidak menjadi orang hebat? Hanya menjadi orang yang begitu-begitu saja? Jawabannya adalah karena dia hanya melakukan pengulangan-pengulangan begitu saja, hanya repetisi tiap hari. Hal ini tidak akan menambah kompetensi orang itu, tidak akan menambah kemampuan orang itu.
Kebanyakan orang tidak mau berlatih dalam mencapai 10.000 jam.