Senin, 29 Juni 2020

Boot MXLinux Flashdisk Hardisk grub4dos

Assalaamu'alaikum wa rahmatullaah wa barakaatuh.
Pas beberapa saat dulu itu aku lihat di distrowatch.com
Di rangking pertama adalah MX Linux. Lama kayaknya nomer 1 itu MX Linux. Kenapa ya? Padahal dulu itu Linux Mint yang di posisi teratas, dulu juga pernah Manjaro kayaknya. Tapi ini kok MX Linux agak lama di sana. Aku coba saja. Dan ternyata salah satu yang aku dapatkan adalah kemudahan. Pakai MX Linux ini, aku ndak terlalu banyak ngutak-atik, sudah disediakan toolnya. Contohnya adalah MX package installer. Di situ aku bisa nginstall aplikasi dengan mudah. Bagusnya lagi, selain dari repo stabilnya debian (walaupun agak kurang update, tapi itu sangat stabil, kalau benda itu solid, ndak transparan samar-samar) ada juga repositori debian-backports yang lebih update (contohnya libreoffice-6.4.4), ada juga repositori MX linux sendiri (contohnya virtualbox), dan ada juga (kalau yang mau) flatpaks. Lengkap banget. MasyaAllah tabarakallah..
MX Package Installer, salah satu yang taksenengi
Dari segi tampilan juga bagus kok, pakai tema greybird. Ndak terlalu berat juga takira, karena pakai XFCE. Gampang diutak-atik juga tampilannya. Makanya tak install di hardisk, tapi pakai cara kayak puppy linux yang tinggal copy paste foldernya. Nah, aku share caranya di sini yah..

Aku download iso MX Linux dari sini:

setelah itu aku mount isonya, lalu lihat folder di dalamnya, yaitu antiX.
Aku copy satu folder antiX itu ke hardisk. Bisa juga kalau itu dicopy ke flashdisk, tapi nanti kodenya berubah sedikit. Aku rename antiX menjadi mx. Setelah selesai, aku tambahkan kode di menu.lst nya puppy linux, itu pakai grub4dos, seperti ini:

Kode panjang 06ce0bfd-7cd5-4c78-ad4a-352c6377d23f aku dapatkan dari `blkid` nya partisi hardiskku di terminal.

Catatan:

Kalau mau dari flashdisk, maka kode from=hd diganti dengan from=usb.


Setelah pakai live session atau persistent dari flashdisk atau hardisk beberapa saat, aku putuskan untuk menginstal secara langsung di salah satu partisi hardiskku dengan MX installer yang ada iconnya di desktop. Nginstallnya gampang, kayak di ubuntu biasa.
Kelebihan pakai live session seperti ini adalah kita bisa mencoba sebelum benar-benar menginstalnya di hardisk kita. Caranya juga kayak nginstal puppy linux yang hanya copy-paste. Kalau kita pakai persistent, maka pas booting, akan otomatis dimount simpanan kita, menutupi live session. Ini memang memakan waktu yang agak lama dibandingkan yang live session biasa. Tergantung sebesar apa simpanan kita pas mode persistent.
Begitu saja tips saat ini. Semoga bermanfaat, Sahabat..