MEMBERANTAS SEPILIS1
(Sebuah Keharusan Mendesak)
oleh : Drs. Alfian Tanjung, M.Pd2
Keterpurukan Umat
Keadaan umat Islam diberbagai belahan dunia berada dalam keadaan yang sangat memprihatinkan, bahkan sangat mengenaskan. Dari sekian banyak yang dialami oleh umat Islam tersebut diantaranya adalah: Gerakan Pemurtadan yang merajalela, Perpecahan umat karena berbagai sebab, maraknya aliran sesat, berkembangnya bid'ah, rusaknya akhlak umat secara umum dan berbagai pola dan gaya hidup yang jauh dari ajaran Islam. Hal ini secara korelatif menjadi faktor yang membuat umat berada pada tingkat keterhinaan di pentas sejarah dewasa ini. Keadaan tersebut membuat umat Islam kehilangan izzahnya di hadapan kalangan umat secara intern maupun di hadapan orang-orang yang anti syariat Islam. Alih-alih memperjuangkan aspirasi dan sistem Islam sebagai sistem hidup, malah yang terjadi adalah sikap pasif, apatis, bahkan pada tingkat tertebtu malah yang muncul ke permukaan adalah sikap memusuhi, bahkan “memerangi” Islam. Situasi ini sangat menyenangkan hati dan melapangkan jalan bagi musuh-musuh Islam untuk terus membungkam atau menutupihaibatul Islam sehingga Islam menjadi sesuatu ajaran yang out of date, kuno, tidak mampu menjawab tantangan zaman, anarkis dan penyebar ajaran teroris. Jelas sekali hal ini merupakan kekeliruan yang sangat fatal dan sangat merugikan bagi umat Islam secara khusus dan juga sangat merugikan bagi peradaban dunia secara umum. Karena sebagai ajaran yang memiliki misi rahmatan lil alamin telah tertutupi oleh kejahilan umatnya dan kejahatan umat di luarnya.
Tentunya hal ini tidak bisa kita biarkan dalam artian yang subtantif karena akan sangat merugikan umat Islam maupun umat manusia dalam peran kesejarahannya sebagai khalifah di muka bumi dan abdullah dalam mengelola bumi. Karena hanya dengan penerapan Islam yang kaffah, kultural, dan konstitusional kita akan bisa melihat dan merasakan betapa Islam memang merupakan ajaran yang paling cocok bagi umat manusia dalam peran kesejarahannya di muka bumi ini.
Bahaya sepilis
Sepilis adalah akronim dari sekulerisme, pluralisme, dan liberalisme. Dalam buku jerat-jerat sepils karangan Indra Nova dkk disebutkan bahwa,
sekulerisme : sebuah gerakan kemasyarakatan yang bertujuan memalingkan dari kehidupan akhirat dengan semata-mata berorientasi pada dunia. (Indra Nova dkk.hal. 8).
sedangkan dalam fatwa MUI nomor: 7/MIUNAS VII/MUI/11/2005 menyebutkan bahwa pluralisme agama: paham yang mengajarkan semua agama adalah sama dan karenanya kebenaran setiap agama adalah relatif, dan semua pemeluk agama akan masuk surga dan hidup berdampingan di surga. Dalam fatwa tersebut juga disebutkan, Liberalisme agama: memahami nash-nash agama (Al quran dan sunnah) dengan menggunakan akal pikiran yang bebas dan hanya menerima doktrin-doktrin yang sesuai dengan akal pikiran semata. Maka dengan demikian sepilis bisa dikatakan trisula penghancur Islam yang harus dipahami dengan baik definisinya, gejalanya, pola perilakunya dan bahayanya bagi agama Islam dan umat Islam. Dalam tulisan ini disebutkan beberapa bahaya paham sepilis, yaitu:
Pertama, membuat Islam dan umat Islam kehilangan makna hakiki dari Islam sebagai ajaran hidup, pandangan hidup, maupun pedoman hidup dalam segala bidang kehidupan.
Kedua, ajaran Islam dan umat Islam kehilangan identitas baik secara subtantif maupun simbolik, dengan demikian terjadi kesamaran atau ketidakjelasan dalam artian Islam tidak lagi menjadi suatu yang signifikan dalam pola hidup umat Islam.
Ketiga, membuat umat Islam tidak berdaya dalam menata dirinya secara internal dan tidak mampu dalam menghadapi tantangan atau ancaman eksternal.
Keadaan ini bukanlah sesuatu yang tidak bisa diatasi, tetapi memang dibutuhkan kerja keras, keseriusan, dan keberanian profetik dalam melawan sepilis dan antek-anteknya. Yang bisa melawan mereka adalah para ulul albab, yakni para mujahid intelektual dan intelektual mujahid. Karena dengan turun gunungnya para mujahidin tersebut maka para ulama secara ulum, umat secara menyeluruh akan memiliki kepercayaan diri yang mantap dan keberanian yang berlandaskan keimanan dan keilmuan. Kaum sepilis harus diperangi dengan seluruh kekuatan yang kita punyai, sampai mereka menjadi komunitas yang “tak bermakna dan tak berguna” dalam diri mereka sendiri, dan umat Islam akan serta harus melihat mereka sebagai sampah sejarah dan musuh umat yang bernilai rendah dihadapan sejarah umat Islam dan di hadapan Allah Swt. karena sesungguhnya mereka adalah kaum kafir dan fasik, terutama dalam bidang pemikiran. Melawan dan memberantas mereka merupakan agenda yang mendesak untuk melapangkan jalan penegakan Islam.
Akibat bagi umat Islam
Pemikiran atau paham sepilis menjadi pintu masuk dan sumber kerusakan bagi umat Islam secara khusus dan umat manusia secara keseluruhan.
- Umat memiliki argumentasi yang seolah-olah benar dalam membenarkan atas apa saja yang mereka tampilkan. Sehingga kita bisa merasakan dan menyaksikan, atau malah menikmati hal tersebut sebagai suatu “kebenaran yang subjektif”, hal ini bisa kita lihat dan pahami tentang praktek riba, pacaran, cara berpakaian, cara makan, pernikahan beda agama, dsb.
- Terjadinya pembenaran atas keberadaan aliran sesat karena selalu mendapatkan pembelaan dan pembenaran atas kesesatan mereka. Sehingga aliran sesat semakin berkembang biak secara jumlah, variasi, macam, jenis, dan tingkat kesesatan mereka dalam kaca mata syariat Islam.
- Merajalelanya gerakan pemurtadan di segala bidang kehidupan merupakan akibat yang harus dipahami secara “terang benderang”, artinya kaum sepilis menjadi jembatan emas akan gerakan pemurtadan di dunia Islam, termasuk bangkitnya paham komunis, dengan komunisme gaya barunya/neo-PKI yang semakin familiar di masyarakat Indonesia.
- Umat semakin meragukan bahkan semakin tidak percaya akan Islam sebagai solusi, ini adalah salah satu dosa dari kaum sepilis yang harus dipahami bahkan harus diperangi oleh umat Islam secara kolektif sampai mereka “tidak berani” menawarkan pemikiran sampah dan kekafiran mereka dalam berpikir. Hal ini karena memang apa yang mereka yakini merupakan bentuk kekufuran di hadapan syariat Islam yang agung dan aplikatif.
- Kaum kafir dengan segala produk mereka akan dirasakan, dipikirkan, bahkan diikuti atau “diteladani”, padahal mereka adalah golongan manusia yang telah membeli kekafiran dan “kejahiliyahan” dengan harga yang sangat murah. Karena banyak yang terkena virus sepilis maka kita menganggap racun sebagai obat, menganggap kesesatan sebagai kebenaran.
Dari kelima hal tersebut, kita bisa memikirkan untuk melawan mereka secara lebih terorganisir, cerdas, dan dengan langkah pasti. Gerakan memberantas mereka merupakan agenda perjuangan bagi umat Islam dalam setiap kurun dan babakan sejarah yang dilaluinya. Bagi umat Islam Indonesia memberantas sepilis harus dimasukkan dalam agenda gerakan kita semua, di samping kita seriuskan apa yang selama ini sudah kita lakukan untuk mensyiarkan agama kita dengan pelaksanaan dakwah dan jihad dalam artian yang sesungguhnya untuk tegaknya Islam di bumi Indonesia dan kembalinya khalifah islamiyah. Prinsipnya mulai sekarang kita tekadkan bahwa memberantas sepilis merupakan suatu keniscayaan bahkan sebagai keharusan. Untuk itu perlu adanya aqidah, dakwah, dan jihad dalam setiap kesempatan yang ada sehingga terjadi perlawanan yang meluas dan semesta, insya Allah!
Upaya memberantas sepilis
Langkah kongkrit memberantas gerakan sepilis harus terus dirumuskan dan dilakukan. Dalam tulisan ini kita memulai untuk melakukan hal tersebut karena sikap menyepelekan mereka atau paranoid pada mereka merupakan dua sikap yang jangan kita lakukan. Kaum sepilis adalah obyek dakwah kita, kalau masih bisa kita lakukan dakwah amar makruf kita akan berdialog dan bermujadalah secara baik. Kalau tidak maka mereka harus diperangi baik dengan gerakan permikiran maupun gerakan yang dibenarkan oleh Allah Swt. dan RasulNya. Berikut ini beberapa gagasan penulis untuk memberantas gerakan atau virus sepilis:
- Gerakan dakwah dan jihadSebagai langkah yang sangat dibenarkan dan dituntunkan oleh Al quran dan sunnah Rasulullah, gerakan ini mengharuskan kita untuk berdakwah dan berjihad sesuai dengan fiqih jihad yang menjadi rujukan bagi kebanyakan ulama, serta dilengkapi dengan perangkat pendukungnya.
- Gerakan pendidikanPendidikan dalam rumah tangga (keluarga), pendidikan formal dari tingkat SD s.d. Perguruan Tinggi termasuk madrasah dan pondok pesantren, serta gerakan pendidikan secara non-formal di masyarakat akan terjadi dengan cara merombak filsafat pendidikan tersebut menjadi Islami secara paradigma dan ideologi serta kurikulum yang berbasis Al quran dan sunnah.
- Gerakan budayaHal ini harus dilakukan sebagai proses internalisasi dan pembudayaan dalam artian yang sesungguhnya sehingga nilai-nilai Islam menjadi sesuatu yang menyatu secara lahir dan batin dalam kehidupan masyarakat sehari-hari.
- Gerakan politikGerakan politik baik dalam pandangan politik maupun politik praktis. Prinsipnya gerakan politik ini secara langsung maupun tidak langsung turut serta dalam memberantas pemikiran sepilis. Misalnya dengan mengeluarkan peraturan atau perundang-undangan yang “membatasi” atau “memberantas” bertumbuhkembangnya paham sepilis yang sangat membahayakan umat Islam dalam artian yang sebenarnya dan sebahaya-bahayanya.
- Gerakan multiMulti media, multi metode, dan multi strategi dalam menghadapi virus seplilis. Karena dengan publikasi dan media informasi yang seimbang dan mampu melebihi mereka, kita bisa membasmi mereka dari bumi Allah ini.
Penutup
Demikianlah beberapa gagasan yang bisa penulis tuangkan dalam bentuk tulisan pada kesempatan kali ini. Semoga bisa menjadi inspirasi bagi kita semua untuk bisa menjadikan gerakan pemberantasan sepilis menjadi sesuatu yang efektif dan bisa mengantarkan kita sebagai pemenang di hadapan Allah Swt. dan mahkamah sejarah umat Islam.
1Makalah ini didedikasikan untuk Umat Islam di manapun berada
2Penulis adalah anggota majelis syuro DDII DKI Jakarta, Dosen FKIP UHAMKA dan pimpinan Taruna Muslim, berdomisili di Tangerang, Banten
file pdfnya bisa diunduh melalui google docs berikut ini:
https://docs.google.com/open?id=0B-WmUMQtTTUYNzhtMWRYdWgwZm8
Tidak ada komentar:
Posting Komentar