Senin, 25 Februari 2013

Cina memang hebat, Indonesia juga bisa. Bagaimana ya caranya?

Kita lihat di sekeliling kita, segala macam alat elektronik kebanyakan buatan bukan orang Indonesia. Pas ada yang bikinan orang kita, malah kurang laku karena seringnya kita masih meragukan kualitasnya. Lebih senangnya menggunakan yang mantep dan memuaskan. Kenapa?
Lain lagi dengan barang-barang elektronik bikinan Cina, sangat laris manis di pasaran karena memang harganya jauh lebih murah dari barang-barang buatan lain. Mungkin ini karena politik dumping yang mereka jalankan. Tapi aku juga pernah dengar kalau karyawan di sana digaji dengan lumayan rendah.
Barang-barang Cina mempunyai keunggulan yang lebih dari yang lain. Inofatif. Kata itu yang muncul di benakku ketika melihat perkembangan yang sangat pesat di Indonesia, negeriku sendiri. Bagaimana tidak, coba deh pikirkan, apa ada merk-merk HP terkenal yang ada tevenya? Ya cuma hape cina aja. Fitur-fitur yang disajikan juga sangat komplit dan aku rasa ga kalah sama yang lain. Yang jadi nilai plusnya lagi adalah harganya yang sangat terjangkau. Ini bisa menembus kalangan menengah ke bawah. Dan kita tahu sendiri, di negeri ini, walaupun ada orang yang hartanya melimpah dan gengsinya tinggi, tapi tidak bisa diremehkan juga banyak orang yang sedang dan kurang mampu. Nah, dari sini produk-produk cina laris manis di pasaran.
Kalau zaman dulu ada motor Cina yang harganya juga murah, tapi saat itu kualitasnya masih jauh di bawah motor-motor Jepang.
Aku punya pengalaman menarik pas lihat-lihat di mall karawaci. Saat itu aku sedang mencari sound card, boleh dibilang itu adalah konverter dari USB ke headset. Karena jack audio pada laptop asusku tidak bisa digunakan lagi. Aku lihat-lihat ke salah satu toko di sana, dan aku sempat kaget dengan harga yang penjual itu tawarkan, tidak tanggung-tanggung, 60 ribu. Bisa saja turun jadi lima puluh nih, pikirku. Ya sudah, aku cari di tempat lain. Ketika aku muter-muter, tak tahunya ketemu di salah satu toko lain yang ternyata menawarkan dengan harga lima ratus ribu. Langsung aku tersentak kaget dan tak menyangka apa yang sedang terjadi pada diriku saat ini. Subhanallah, berarti harga lima puluh ribu tadi yang buatan Cina itu jauh sangat murah. Akhirnya aku beli soundcard itu dengan hati lapang dan ikhlas, juga senyum yang mengembang. :)


Kali lain adalah ketika hape zuperku, hape Cina juga yang seperti kebanyakan hape cina adalah ngedropan baterainya. Aku tanya-tanya ke penjual di mall yang sama, ada ga ya hape cina yang baterainya tahan lama, yang mili ampere hournya besar? Tadinya ga ketemu-ketemu yang aku cari setelah muter-muter. Tapi akhirnya aku disarankan oleh mbak-mbak dan mas-mas di salah satu toko. “Kalau cuma pengin tahan lama mending pakai double powernya aja mas”. Ha? Double power? Ya, benar sekali. Kalau yang biasanya misalkan cuma 1200 mAh, yang ini bisa dua kali lipatnya jadi sekitar 2350 mAh. Lumayan awet kan? Karena ini juga, untuk sementara aku ga jadi beli hape baru.


Modem juga gitu kan? Huawei itu salah satu modem Cina yang ga rewel baik di Windows maupun Linux. Dengan modem itu, sebuah kartu tri, dan sebuah micro sd card, aku bisa menginstal dan menjalankan puppy linuxku dari gabungan ketiganya. Selain bisa dijalankan, bisa juga kita berinternetan dengan modem itu. Tinggal kita colokkan di laptop atau pc siapapun yang mau meminjamkan ke kita.

Sebenarnya banyak positifnya kalau puppy linux itu berada di tangan orang yang baik, the right man on the right place, at the right time. Tapi bisa juga menjadi sangat berbahaya ketika dipakai oleh mereka yang ingin menjebol security dan mengambil data orang lain. Bisa juga lho. Kembali ke modem dan micro sd card, kualitas produk buatan Cina semakin lama aku lihat semakin membaik. Kapan ya Indonesia bisa seperti ini? Jadi inget juga tentang salah satu materi yang pernah disampaikan salah satu teman saya, Menjadi dahsyat dengan mencontek. Dulu Cina juga mencontek produk-produk luar. Dan seiring berkembangnya teknologi, kualitasnya pun juga mengikuti. Jadi jangan melihat sisi negatifnya terus. Sekali-kali kita lihat sisi positifnya,  dan kita ambil pelajaran darinya. Tak hanya kalian, aku pun yakin Indonesia juga pasti bisa. Bagaimana caranya ya?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar